rss
email
twitter
facebook
Daisypath - Personal pictureDaisypath Anniversary tickers

Pearl of Lily.


Pearl of lily, mungkin kata kiasan yang pantas untuk aku persembahkan kepada wanita yang paling aku kagumi. Kilauan wajahnya mampu meresap mata hati hingga membuatku terpesona. Rona wajah malu itu muncul ketika ku menatapnya. Tatapan itu membisikan ke telingaku sapaan engkau wahai mutiara. Bolehkah aku lebih jelas memandangmu wahai mutiara? Itu kata pertama yang ingin kuucap saat bertemu denganmu.. ~pearl of lily~


Hubungan Yang Rahasia.


I'm lying alone with my head on the phone
Thinking of you till it hurts
I know you hurt too but what else can we do
Tormented and torn apart
I wish I could carry your smile and my heart
For times when my life feels so low
It would make me believe what tomorrow could bring
When today doesn't really know, doesn't really know

(Air Supply – All Out of Love)


***



Malam ini akan kucatat baik – baik sebagai sebuah malam penting di hidupku. Usiaku akan merenta dan pikun akan mendera tapi kujanjikan benak akan terus mengingat rinci kejadian di malam ini. Sebuah panggilan telepon itu mampu menahanku untuk terjaga hingga shubuh ini menjelang. Dia, orang yang paling kita hindari, mengendus hubungan kita.


Dia marah sejadi – jadinya. Melontarkan makian dan umpatan terhadapku dan mungkin juga terhadapmu; menempatkan kita sebagai si terhukum dan yang paling menyakitkan; menjauhkanmu dariku. Bukankah jarak adalah hal yang paling kita benci. Maka dengan menjauhkanmu dariku, siksa itu mulai terasa berlipat ganda. Mulai sekarang, mungkin hanya facebooklah satu-satunya alat komunikasi kita. 

Our 1st Anniversary.



Kau tarik tubuhmu menjauh dari dekapanku lalu kau buka sebuah bingkisan yang sedari tadi tersimpan di pinggir lemari. Sebuah strawberry cheesecake mungil beserta senyum indahmu kau sajikan di hadapanku. Lalu kau bertutur, ‘Aku ga pandai merangkai kata, aku ga pandai bermanis – manis tapi aku punya sebuah hadiah kecil khusus buat orang yang aku sayang.’ Tak bisa kutahan gejolak riang yang meledak – ledak di dadaku. Untuk pertama kalinya, aku diberikan perhatian semewah ini dari seorang partner. Persembahan ini terkesan terlalu luar – biasa untuk anniversary pertama kita. Sebuah perayaan 30 hari menjalin cinta.


Otak jahilku mendadak aktif. Tak lama setelah kau sodorkan kue itu, dengan sengaja kuoleskan krim kue ke pipimu. Sontak kau tersentak kaget dan langsung memburu cermin. Kau berteriak lalu sibuk sendiri karena krim yang kuoleskan merusak makeup yg kau pakai. Aku tertawa-tawa melihat tingkahmu yang seperti kebakaran jenggot. Lalu kulihat senyum tengil mengembang di bibirmu, kau ambil kue itu dan beralih memburuku. Serta – merta aku berlari menjauh tapi tanganmu sudah begitu kuat mencengram tubuhku. Aku tak sanggup berlari jauh hingga akhirnya tersudut di pojok pintu, jongkok dan pasrah.. kau cemongi sebelah pipiku. Kita melebur dalam tawa.

Untuk Mama. . Dari Anak Yang Berahasia.


Semua permasalahan yang merantai hidup seakan membuat kita ingin kembali ke dalam rahim ibu dimana kita bisa meringkuk damai.


Tapi nyatanya inilah hidup. Tempat kita terjatuh dan belajar bangkit. Tempat kita bermain bola dan merasakan hujan. Tempat kita mengenal rasanya jatuh hati. Maka. . syukurilah!.   (Mama)


***

Ma, aku mulai merindukan semua tentangmu saat ini. Aku rindukan kecerewetanmu saat nasi di piringku tersisa atau di kala kebiasaanku bergadang menjadi-jadi karena mata tak kunjung berdamai dengan insomnia. Kau pasti akan mengomel apabila tahu belakangan ini ku masih bermain bola dengan bertelanjang kaki, hobi menuruni tebing yang tingginya puluhan meter dan berkelana di hutan-hutan kota. Malam ini, nasihat dan petuahmu seperti tersaji di dinding-dinding kamarku.

Adakah ?




Kegundahan – kegundahan itu menyergapku lagi
Mulai merenggut jam – jam tidur dan menyerap energiku
Kegundahan yang sama.. pertanyaan yang sama
“Adakah aku akan menemukanmu kelak?”
Seseorang dengan mimpi serupa mimpiku
Yang membangunkanku lembut saat shubuh menjelang
Yang menghabiskan sisa hari bersama mendaki mimpi-mimpi
Dan mengiringiku melampaui sunyi dalam rekatan jemari
Engkau yang tersembunyi namun hadir
Engkau yang mampu mengerti ..
Segala arti kegundahan yang ku rasa saat ini.


-Dean-
Saat terbangun dengan sisa mimpi buruk.

Izinkan Aku Mengawalinya dengan Benar !


Izinkan aku mengawalinya dengan benar, ucapku lagi dalam hati. Akan lebih mudah bagiku untuk menemui kalian dalam keadaan seperti ini. Terlalu lama kita hidup menjadi bayang-bayang bagi satu sama lain. Biarkan aku mendekati kalian dengan perlahan, sampai pagi terbit bagi kita bersama. Tak ada lagi bayangan. Kita lebur dalam kenyataan.

(Dee)


***

Awalnya, menulis hanya berlaku sebagai bentuk eksistensiku di dunia nyata. Cukup lama aku menggeluti dunia literasi. Bahkan, blogging kujabani semenjak friendster masih pada masa keemasannya. Aku banyak menulis artikel ilmiah, tentang masalah sosial kemasyarakatan yang kini kian marak dan tampak tanpa solusi maupun tentang politik dan tetek-bengeknya yang semakin lama semakin memuakkan.