rss
email
twitter
facebook
Daisypath - Personal pictureDaisypath Anniversary tickers

Hubungan Yang Rahasia.


I'm lying alone with my head on the phone
Thinking of you till it hurts
I know you hurt too but what else can we do
Tormented and torn apart
I wish I could carry your smile and my heart
For times when my life feels so low
It would make me believe what tomorrow could bring
When today doesn't really know, doesn't really know

(Air Supply – All Out of Love)


***



Malam ini akan kucatat baik – baik sebagai sebuah malam penting di hidupku. Usiaku akan merenta dan pikun akan mendera tapi kujanjikan benak akan terus mengingat rinci kejadian di malam ini. Sebuah panggilan telepon itu mampu menahanku untuk terjaga hingga shubuh ini menjelang. Dia, orang yang paling kita hindari, mengendus hubungan kita.


Dia marah sejadi – jadinya. Melontarkan makian dan umpatan terhadapku dan mungkin juga terhadapmu; menempatkan kita sebagai si terhukum dan yang paling menyakitkan; menjauhkanmu dariku. Bukankah jarak adalah hal yang paling kita benci. Maka dengan menjauhkanmu dariku, siksa itu mulai terasa berlipat ganda. Mulai sekarang, mungkin hanya facebooklah satu-satunya alat komunikasi kita. 


Apa yang terjadi sekarang adalah konsekuensi dari kesepakatan kita terdahulu. Tetapi aku sungguh belum siap berhadapan dengan gegar terbesar kita. Hubungan yang rahasia, mungkin kita menyebutnya demikian. Hingga di malam ini rahasia itu terkuat lalu aku direndahkan bagai binatang hanya karena kita lesbian dan saling mencinta.


Aku tidak menangis dan tidak ingin menangis. Sebuah perasaan tegar mencuat padaku untuk lebih menguatkanmu. Tetapi ketika guratan kata itu mengisi wall facebookku, lelehan hangat mulai membasahi pipi. ’Maaf,’ itu kata pertama yang kudapat dari hasil penantian berjam-jam. Kata yang seakan menegaskan bahwa kita pendosa; mengeraskan bahwa rasa kita adalah salah. Tidak, kau tidak seharusnya meminta maaf. Tulus perasaan yang mempertemukan kita dan aku tak menemukan dosa setitikpun di dalamnya.


Akhirnya aku terjebak dalam kesepian di sudut kamar setelah hampir satu bungkus rokok kuhisap. Kutatap dalam boneka domba pemberianmu dan kucoba melepas perih yang kurasa di hati melalui celah – celah mata. Aku bersedih karenamu, sayang. Kau tak layak didera kepahitan ini.


Adzan Shubuh berkumandang dan aku mulai berdo’a, semoga ada jalan terbaik dari semua kekeruhan yang ada. Matahari baru segera terbit. Cahayanya akan menelusup halus di sela – sela tirai. Entah akan menghangatkan atau menghanguskan. 


-Dean-



2 komentar:

MY NAME IS DAN M said...

Dee, sabar ya.
Tuhan pasti memberikan jalan yang terbaik.

O-Lenka said...

sabar ya dee aku tau banget bagaimana rasa sakitnya mudah2an waktu ini cepat berlalu & kalian bisa bersama kaya dulu lg.. peluk aku dari jauh buat kmu sm enz..

Post a Comment