rss
email
twitter
facebook
Daisypath - Personal pictureDaisypath Anniversary tickers

Our 1st Anniversary.



Kau tarik tubuhmu menjauh dari dekapanku lalu kau buka sebuah bingkisan yang sedari tadi tersimpan di pinggir lemari. Sebuah strawberry cheesecake mungil beserta senyum indahmu kau sajikan di hadapanku. Lalu kau bertutur, ‘Aku ga pandai merangkai kata, aku ga pandai bermanis – manis tapi aku punya sebuah hadiah kecil khusus buat orang yang aku sayang.’ Tak bisa kutahan gejolak riang yang meledak – ledak di dadaku. Untuk pertama kalinya, aku diberikan perhatian semewah ini dari seorang partner. Persembahan ini terkesan terlalu luar – biasa untuk anniversary pertama kita. Sebuah perayaan 30 hari menjalin cinta.


Otak jahilku mendadak aktif. Tak lama setelah kau sodorkan kue itu, dengan sengaja kuoleskan krim kue ke pipimu. Sontak kau tersentak kaget dan langsung memburu cermin. Kau berteriak lalu sibuk sendiri karena krim yang kuoleskan merusak makeup yg kau pakai. Aku tertawa-tawa melihat tingkahmu yang seperti kebakaran jenggot. Lalu kulihat senyum tengil mengembang di bibirmu, kau ambil kue itu dan beralih memburuku. Serta – merta aku berlari menjauh tapi tanganmu sudah begitu kuat mencengram tubuhku. Aku tak sanggup berlari jauh hingga akhirnya tersudut di pojok pintu, jongkok dan pasrah.. kau cemongi sebelah pipiku. Kita melebur dalam tawa.

***

15 menit sebelumnya…


Aku menjemputmu di tempat biasa. Kau datang dengan begitu modis, tampilan semi casual yang mampu menggoda mata para laki – laki hidung belang. Sementara aku masih dibalut kaos dekil yg entah sudah berapa hari kupakai. Senyum indah itu bersisian indah dengan langit senja menyambutku. Meskipun kau turun dari kendaraan umum dan tidak mengenakan gaun serta tiara bertahtakan berlian, di mataku kau tetaplah seorang Puteri.


Kita berjalan menapaki jalan yang biasa. Puluhan pasang mata itu terus membuntuti bahkan beberapa mungkin menaruh curiga tetapi kita tetap berbagi canda nakal seakan tak peduli dengan keadaan sekitar. Lambat laun mungkin mereka pun akan tahu tentang keberadaan kita namun aku tak mau peduli akan stigma dan moral. Biarkan mereka sibuk menilai negatif tentang kita di saat kita membangun pondasi prestasi kita. Bukankah sekarang kita tengah menyusun langkah – langkah untuk mewujudkan mimpi – mimpi besar yang niscaya apabila tercapai akan menutup caci - maki mereka.


Lalu kita benar-benar berakrobat dengan waktu. Menitpun mampu dihitung dengan jari tetapi begitu banyak hal mutual yang mampu kita alami. Mampu kuingat momen demi momen yang berlalu, dari mulai siksaan krim ; berfoto narcis untuk dibagikan kepada para penggemar di facebook, halah.. ; make a wish ; memotong kue ; menyuapimu strawberry yang membuat air mukamu berubah karena kau tak tahan rasa asam.. hehe ; hingga tiap pelukan dan ciuman masih terasa hingga saat ini.


Oh ya.. kau juga memintaku untuk ‘make a wish’. Bukan kita berdua yang memanjatkan do’a tapi kau minta aku yang melakukannya. Rasanya seperti perhelatan ulang – tahunku saja. Maka sebuah doa kupanjatkan di bibirmu ; sebuah pengharapan akan hari-hari esok; sebuah mimpi yang kuinvestasikan dalam waktu, dalam cinta. Bahkan, andai roda samsara itu ada, inginku memohon agar bisa terus kulalui kehidupan – kehidupan lain bersamamu.


Kita hampir terlupa jikalau waktu sedang memburu. Aktivitas lain sedang menanti dan kita tak membiarkan kita terlalu lama terlena dalam kebahagiaan ini. Aku kembali mengantarmu pulang. Menapaki jalan yang sama. Dan entah dengan tujuan apa, mereka kembali menggoda kita dengan tatapan dan sikap kurang menyenangkan. Mungkin para montir itu jarang melihat wanita cantik sehingga bersikap seperti itu. Awalnya tak ingin kuindahkan tapi sudah kesekian kalinya mereka berlaku sama. Hampir saja kumaki dan kudatangi mereka jikalau kau tak menahanku.


Entah bagaimana caranya untuk menjelaskan jikalau aku begitu menyayangimu. Termasuk aku tak ingin ada sepasang matapun yang memandang dan menggodamu dengan penuh nafsu. Mereka tidak berhak untuk itu. Bahkan tidak ada satu orang pun yang mampu menghakimi kita. Maka tetaplah berpegang erat pada tanganku walau di suatu ketika, dunia memandang kita dengan tatapan curiga.


Malam menjelang di depan kita. Aku harus rela melepas pelukanmu lagi dan mengantarmu pada aktivitas yang menunggu. Saat itu, seakan aku tersesat di jelaga matamu. Inginnya aku menahanmu pergi hingga aku bisa menyaksikan cerah malam ini dalam dekapmu. Tetapi roda – roda waktu terus bergulir, permainan siang dan malam mengingatkan aku bahwa kita berdua masih memiliki mimpi – mimpi besar yang menunggu untuk diwujudkan. Aku harus rela mengarungi malam hanya ditemani bayanganmu. Ku berharap masih banyak waktu dan kesempatan yang kita miliki untuk perlahan mengemut perasaan ini dan mengalami momen – momen indah lainnya.

Mencintaimu adalah sebuah kemegahan bagiku, Princess Lily.. Kuhadiahkan sebuah laman blog ini untukmu. Selamat hari jadi!.


-Dean-

1 komentar:

Anonymous said...

Selamat buat hr jdnx,,
moga akan ada hr" yg lbh indah buat kalian.


GOD ALWAYS WITH YOU !!

Post a Comment